belajar nulis

hari ini jumat 10 april 2009, telah lewat 1 hari dari pemilu legislatif yang menggeparkan indonesia kemarin.
hari ini meybe jumat yang sepi jumatyang beda dari biasanya, dimana tiap pagi selalu ada sms ucapan selamat pagi, tapi hari ini begitu dingin embun begitu tebal hingga sms yang selalu kutunggu tak kunjung datang.
jam dinding menunjukan pukul 7 pagi, aku teringat hari ini dia ada acara di smanya, aku ketik sms ucapan selamat pagi untuknya agar ia dapat mengawali harinya dengan sejenak mengingat diriku. namun 2 jam tak kunjung ia balas, selalu ia tolak ketika aku coba menelfon. Aku mencoba untuk berfikir positif dan tak cepat ambil asumsi namun dalam hati pikiranku melayang menerawang berbagai penyebab ia tak mengirimkan sms.

munkinkah karena kemarin kita pergi hingga larut, oh betapa aku tidak memahaminya,,, tapi kenapa ? kenapa hanya karena hal sepele ia begitu marah hingga untuk mengingatku barang 3 detik tak ia lakukan. tak dinyana saat kita begitu bahagia kemarin menelusuri alam melintas diantara 2 roda di pedesaan yang amat asri hingga kami terngenyang oleh nama desa "pekiringan" desa kecil yang asri dengan panorama alam yang indah. selain itu kita juga menjelajahi ujung kota kecil yang damai ini suatu desa brnama "tunjungmuli" begitu megah 2 pegunungan terbentang menjulang menjadi latar dari desa tunjungmuli. kami benar benar terkesima melihat desa yang asri dikelilingi oleh 2 bukit yang indah, udara yang segar dan penduduknya yang ramah. kami juga sempat berhantiuntuk sholat di sebuah masjid di salah satu pondok pesantren yang ada di sana. begitu damai tenang danmenyejukan hati.

gambar bukit di desa tunjungmuli
ini nih pintu gerbang desa pekiringan.... hehehe


oke oke lanjiut cerita......

jam tangan giotona yang melingkar di pergelangan tanganku menunjukan pukul 16.30 , ia begitu gelisah begitu takut terpancar dari raut mukanya, sepanjang jalan ia hanya diam, kegembiraan yang beberapa puluh menit yang lalu lenyap sudah, aku mencoba mengendara secepat mungkin agar tiba pukul 5, pukul 16.55 kita telah melintas di tugu bancar. sedikit lega terpancar dari mukanya namun ketika di perempatan saat berhenti lampu merah aku baru tersadar bahwa kuci rumahkuw aku titipkan pada ibuku di kantor, sedangkan waktu untuk menempuh ke kentor ibuku mencapai 30 menit. aku mencoba mengatakan pada dia, dia langsung berubah muka, begitu sengit rona kemarahan yang tak terbendung lagi, dia diam, tanda tak sudi berkomentar atas yang terjadi.
aku lansung berbalik arah menuju kantor ibuku secepat mungkin, kulihat dari kacaspion begitu muram mukanya. di dalam hati aku berucap maaf

"maaf ya sayang kau mempunyai teman kencan yang begitu ceroboh seperti aku hingga kau harus menanggung akibatnya"

saat melintasi tanjakan desa gembong tiba tiba tetesan air yang begitu deras menyapa kami. begitu cepat dan lderas mengucur hingga aku meraasakan aku menabrak air. setiba di kantor ibuku aku langsung meminta kunci rumah, ibu yang mengira aku menjemutnya heran anaknya bertingkah begitu panik. saat kulihat mukanya oh Tuhan begitu suram ia menundukan kepala seperti tak sudi melihat mukaku. aku bergegas meningalkan kantor setelah kunci ditanganku. aku kembali menerjang hujan tanpa mantel aku terus melaju di atas 2 roda. aku basah kuyup namun dia tak merespon apapun, mungkin yang ada dibenaknya sekarang hanya kata kata pulang.
setibanya di rumahku, aku langsung turun dan dia langsung ambil alih kendaraan, tanpa salam dan tanpa pamit ia langsung meninggalkankuw di depan rumah. aku hanya terdiam mellihat ia dari belakang.
tak lama aku langsung masu kedalam dan menjemput ibukuw di kantor dan melintasi rute 30 menit tadi dan menerjang derasnya air hujan.

sekarang 10 april 2009 , 15.36 wib aku duduk sendiri menulis tulisan ini. sebenarnya hari ini kami janji untuk pergi ke tempat sekarang aku berada namun nyatanya aku sendiri disini menikmati segelas es alpukat dan hawa purbalingga yang sepertinya mau hujan.